Berapa Besar Profit Pool Mining Bitcoin?
Berapa Besar Profit Pool Mining Bitcoin?
Profit Pool Mining Bitcoin. Sebagian besar pengguna bitcoin pasti telah banyak mengetahui bahwa pertambangan bitcoin dapat memperoleh sejumlah profit yang begitu menggiurkan. Namun, barangkali, untuk mencoba meraba sampai dimana besar profit pemilik pool bitcoin tentu agak rumit. Tentu saja, karena hal tersebut tidaklah dapat diukur secara pasti.
Bagaimana kita dapat menghitung profit beberapa pool bitcoin yang ada. Bitcoin, menjadi sebuah cryptocurrency yang cukup transparan. Semua informasi didalam blockchain Bitcoin, dapat diakses oleh public secara luas, tanpa terkecuali.
Semua informasi yang ada di dalam Blockchain tersebut, dapat dilihat pada sebuah blockexploler. Fungsi dari blockexploler tersebut, secara tidak langsung sama halnya sebagai sebuah pusat data sebuah database khusus, tentang segala hal informasi yang tersimpan di dalam Blockchain Bitcoin. Dengan karakternya yang bersifat Open Ledger, maka blockchain juga dapat diakses, dapat dilihat, semua orang dapat mengambil informasi baik tentang block, transaksi yang terjadi, maupun detail rekam transaksi yang terjadi sebelum-sebelumnya.
Block Exploler Bitcoin
Ekosistem bitcoin, terbentuk secara alami. Komunitasnya, dapat dengan mudah mengembangkan beberapa hal lain yang mendukung sistem bitcoin. Termasuk salah satunya adalah penyediaan informasi untuk publik agar dapat melihat detail segala informasi yang ada dan tersimpan di dalam blockchain, yakni yang biasa disebut dengan Block Exploler.
Karena Bitcoin adalah opensource, komunitasnya juga makin mudah dalam melakukan pengembangan-pengembangan yang secara stimultan dan terus dilakukan. Khalayak pun, dapat melihat berbagai informasi itu, pada beragam block exploler yang telah ada. Beberapa block exploler yang telah umum banyak digunakan publik adalah:
4. blockr.io
Berdasarkan informasi dari block exploler inilah, nantinya kita juga dapat melihat detail perolehan profit hasil pertambangan pool mining bitcoin tersebut. Pada pembahasan ini, kita akan banyak melihat detail data pertambangan dari block exploler di blockchain.info.
Hashrate Distribution
Hash Rate adalah alat ukur dari processing power yang dimiliki oleh jaringan Bitcoin. Jaringan Bitcoin selalu menjalankan perhitungan matematika untuk menjalankan dan mengamankan setiap transaksi yang terjadi dan tingkat daya yang dikerahkannya dapat dilihat dari Hash Ratenya. Ketika jaringan mencapai Hash Rate sebesar 10 Th/s, maka jaringan tersebut bisa melakukan 10 trilyun kalkulasi berbeda per detiknya untuk memproses transaksi Bitcoin.
Hash Rate adalah alat ukur dari processing power yang dimiliki oleh jaringan Bitcoin. Jaringan Bitcoin selalu menjalankan perhitungan matematika untuk menjalankan dan mengamankan setiap transaksi yang terjadi dan tingkat daya yang dikerahkannya dapat dilihat dari Hash Ratenya. Ketika jaringan mencapai Hash Rate sebesar 10 Th/s, maka jaringan tersebut bisa melakukan 10 trilyun kalkulasi berbeda per detiknya untuk memproses transaksi Bitcoin.
Yang dimaksud Hashrate Distribution disini adalah, sebuah estimasi dari jumlah kepemilikan daya komputasi yang dimiliki oleh pool mining bitcoin besar bitcoin. Detail data yang ditampilkan disana memang tidaklah bersifat 100 akurat. Namun, pengambilan data distribusi hashrate tersebut, bisa dikatakan mendekati akurat. Karena data yang diambil juga berdasarkan output hasil perolehan block dari berbagai pool mining bitcoin pada kurun waktu tertentu.
Sehingga, tentu saja, detail informasi itu secara otomatis, akan selalu berubah dari waktu ke waktu secara riil time dalam kurun waktu tertentu saat itu. Kita dapat melihat detail distribusi hashrate ini disini: https://blockchain.info/pools.
Kano CKPool, mempunyai 1,2% distribusi Hashrate
Sementara, total hashrate jaringan bitcoin yang akan kita gunakan sebagai acuan dalam perhitungan ini, pada tanggal 15 Mei 2017 yang totalnya mencapai 4.732.172Terahash/detik (TH/s). Jika kita asumsikan secara keseluruhan pool mining menggunakan perangkat ASIC Miner S9 13,5 TH/s, maka keseluruhan hashrate tersebut terdiri dari kurang lebih 350.531 perangkat ASIC Miner S9. Jika satu perangkat S9 beratnya adalah 5,5 kg, maka keseluruhan berat perangkatnya adalah 1.927.920.5kg, atau kurang lebih 1.927, 9 Ton.
Selain itu, kita juga dapat menghitung total total daya energi yang dibutuhkan dari keseluruhan hashrate tersebut. Jika diawal kita telah mengasumsikan semua pool mining menggunakan ASIC Miner S9 13,5 TH/s, maka masing-masing perangkatnya akan membutuhkan daya energi sebesar 1.323 Watt. Sehingga kisaran total daya energi yang dibutuhkan adalah sebesar 1.323 Watt x 350.531 perangkat = 463.752.513 Watt.
Estimasi Profit Pool Mining Bitcoin
Mari kita coba melihat salah satu pool mining bitcoin, yakni Kano CKPool. Pool tersebut, konon diketahui berlokasi di Irlandia. Kalau kita melihat per tanggal 15 Mei 2017, pool ini mempunyai total hashrate sebesar 1,2% dari keseluruhan daya komputasi ekosistem pertambangan bitcoin.
Mari kita hitung terlebih dahulu besaran daya, dan juga berapa kisaran biaya listrik yang dibutuhkan.
Jika, kita mengetahui total hashrate bitcoin pada tanggal yang sama adalah 4.732.172 Terahash/detik, maka Kano CKPool mempunyai total hashrate sebesar 56.786,064 TH/s. Jika kita asumsikan pool ini menggunakan perangkat S9 seluruhnya, maka pool ini mempunyai kurang lebih 4.206,4 perangkat S9.
Sedangkan, total daya energi yang digunakan, jika kita masih sama mengasumsikan menggunakan perangkat S9, maka Kano CKPool membutuhkan total daya listrik sebesar 5.565.067,2 Watt. Jika seluruh perangkatnya berjalan 24 jam penuh dalam sebulan, maka total dayanya akan mencapai 133.561,608 KWh.
Lebih jauh, jika kita coba menghitung biaya listrik berdasarkan tarif listrik di Irlandia, kita juga dapat melakukannya. Berdasarkan di moneyguideireland, tarif listrik per Kwh dari supplier Electric Ireland, adalah sebesar 16,23 Sen Euro. Nilainya kurang lebih 0,1623 Euro, atau kurang lebih Rp. 2.373,82 per Kwh. Maka total biaya listrik perbulan berdasarkan tarif tersebut, adalah sebesar
Rp. 9.511.536.489,0768 (kurang lebih 9,5 miliar lebih).
Rp. 9.511.536.489,0768 (kurang lebih 9,5 miliar lebih).
Nah… anda tentu sudah bertanya-tanya sampai berapa besar pendapatan pool ini bukan? Padahal, biaya listriknya sudah cukup begitu besarnya, kisarannya hingga mencapai 9,5 miliar lebih perbulan. Mari kita coba melihatnya pada 3 bulan terakhir. Karena pada saat tulisan ini dibuat masih pada bulan Mei berjalan, maka asumsinya menggunakan 3 bulan terakhir, yakni pada bulan Pebruari, Maret, dan April.
Kita dapat melihat detail ini dengan melihat recent block found oleh pool Kano CKPool, lalu kemudian mencari address penerimaan coinbase mereka, dari salah satu hash blocknya. Mari kita lihat dari salah satu hash block, yakni pada block #466545, kita dapat melihat ada satu transaksi masuk, yang berupa transaksi coinbasekepada address 1PwzEjXdhGDqe7gxYYKbCxsd4UiAoRoW4j (lihat gambar dibawah).
.
.
Address Kano CKPool yang dapat dilihat dari hash block yang berhasil ditemukan oleh pool tersebut.
Dari address yang telah kita ketahui itu, kita juga dapat melihat seluruh detail transaksi yang dilakukan oleh address itu. Tentu saja, hal ini dapat dilakukan, karena seluruh transaksi bitcoin, akan terekam, divalidasi, dan dimasukkan ke dalam blockchain dengan cukup transparan sepenuhnya. Seluruh informasi transaksi ini, dapat diakses secara terbuka oleh publik, tanpa terkecuali. Bahkan, seluruh data tersebut, akan tetap tersimpan secara aman, temper proof (tidak bisa dimanipulasi).
.
.
Seluruh transaksi pada address Kano CKPool dengan filter “Received Transaction”.
Selanjutnya, kita dapat klik pada address tersebut, lalu menambahkan “filter” dengan memilih untuk menampilkan informasi “Receive Transaction” saja (lihat gambar atas). Maka, kita akan melihat keseluruhan penerimaan transaksi yang telah diterima oleh address tersebut, bahkan sejak address itu pertama kali dibuat. Lanjut, kita persempit lagi, dengan penunjuk waktu tertentu, pertama kali, kita akan meruntut semua transaksi coinbase yang telah terjadi pada bulan Pebruari, Maret, dan juga April. Berikut detailnya:
Hasil perhitungan total pendapatan bitcoin dari tiap block yang ditemukan di bulan Pebruari, Maret, dan April 2017
Bulan Pebruari 2017
Total Block : 34 Block
Total BTC : 461,0296753 BTC
Nilai BTC (Rupiah) : Rp. 11.422.471.235,23 (11,42 Miliar)
Profit Minus Daya : Rp. 1.910.934.746,156 (1,9 Miliar)
Bulan Maret 2017
Total Block : 33 Block
Total BTC : 462,5147973 BTC
Nilai BTC (Rupiah) : Rp. 11.413.477.652,9721 (11,41 Miliar)
Profit Minus Daya : Rp. 1.901.941.163,8 (1,9 Miliar)
Bulan April 2017
Total Block : 61 Block
Total BTC : 839,4471651 BTC
Nilai BTC (Rupiah) : Rp. 20.715.037.693,17 (20,7 Miliar)
Profit Minus Daya : Rp. 11.203.501.204,0959 (11,2 Miliar)
Jika kita melihat dari bulan Pebruari, Maret, dan April 2017 tersebut, ada perbedaan yang cukup besar. Terutama pada Bulan April yang nilai profitnya bahkan mencapai 11,2 Miliar, hanya dalam satu bulan saja. Bagaimanapun, perhitungan ini bersifat hanya estimasi saja, dengan melakukan sejumlah generalisir beberapa variabel penting, baik tentang total hashrate yang disamakan pada ketiga bulan tersebut, total daya yang sebenarnya, keragaman perangkat yang digunakan dengan masing-masing daya yang dibutuhkan.
Pada kondisi riil, tentu saja sebuah pool tidak mungkin akan mempunyai hashrate yang konstan. Hal itu akan banyak dipengaruhi sampai sejauh mana total perangkat yang digunakan. Kondisi nyata, tentu saja tidak mungkin semua perangkat tersebut akan berjalan secara penuh dalam 24 jam setiap bulannya, karena sangat mungkin terjadi beberapa diantaranya, tidak dapat berjalan pada waktu tertentu. Sehingga tentu saja, hashrate pada sebuah pool pasti juga akan naik ataupun turun. Naik turunnya total hashrate pada sebuah pool mining, pada akhirnya juga akan mempengaruhi total block yang didapat, didalam sebuah kondisi pertambangan bitcoin yang biasa disebut dengan “Race Condition”.
Secara garis besarnya, dari perhitungan tersebut, kita tentu dapat menarik garis besarnya, yakni:
Semakin besar Hashrate, maka semakin memperbesar peluang Mendapatkan block baru.
Semakin besar Hashrate, maka semakin besar juga daya yang dibutuhkan.
Semakin besar daya yang dibutuhkan, maka semakin besar pula biaya daya listriknya.
Jika kita hanya melihat gambaran profit pool mining bitcoin Kano CKPool itu hanya terpaku pada besarnya pendapatan yang didapat pada bulan April saja, maka anda dapat jatuh pada buaian keuntungan pertambangan saja. Karena kondisi riil, tentu bisa berubah sewaktu-waktu. Hal ini, sama halnya seperti pada pertambangan emas, ada euforia yang sering kita dengar bagaimana menguntungkan menjadi penambang emas. Namun, seringkali, banyak orang tidak memperhatikan sisi-sisi lain dibalik itu semua. Di dalam pertambangan bitcoin, banyak hal yang akan mempengaruhi.
Kalau pada kali ini kita hanya mencoba membuat perhitugan profit pool mining bitcoin di Kano CKPool yang hanya mempunyai hashrate 1,2% saja dari keseluruhannya, bisa anda bayangkan bagaimana profit pool mining bitcoin yang mempunyai hashrate hingga 15% keatas bukan?
Komentar
Posting Komentar